Banda Aceh | Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk (Disnakermobduk) Aceh, Kamaruddin Andalah, S.sos, M.Si, melalui Kepala Seksi Pemagangan Penempatan Izin TKA Disnakermobduk Aceh, Irfani, M.Si, menolak memberikan informasi kepada wartawan media ini, usai digelarnya hari pertama uji materi matetika terhadap 251 peserta calon pemagangan ke Jepang, di Ruang C Balee Meusapat, Disnakermobduk Aceh, Banda Aceh, Senin (25/4).
Padahal tanpa disadari sebelumnya media ini sempat beberapa jam ikut melakukan pemantauan terhadap jalannya pelaksanaan kegiatan uji materi matematika tersebut, yang dimulai sekira Pukul 13.30 WIB sampai berakhirnya ujian, sekira pkl 17.00 WIB.
“Tunggu sebentar,” kata Irfani kepada media ini, ketika akan dimintai tanggapan terkait kegiatan tersebut. Sambil mengipas-ngipaskan tubuhnya, (panas) dengan sepotong koyakan kardus bermerk Aqua, tanpa mengenal etika dan keterbukaan informasi publik, dia langsung menghilang tanpa memberi informasi apapun terkait rekruetmen tenaga kerja magang ke Jepang.
“Saya lagi sibuk, dan ini lagi dipanggil panitia penyelenggara ujian lainnya,” ujar pria berkaca mata itu mengelak sembari menunjuk kearah sejumlah panitia pelaksana ujian di dalam ujung ruangan tersebut
Selanjutnya, ketika media ini mengulang kata meminta sebentar saja menyisihkan waktunya terkait kegiatan yang digelar itu, lagi-lagi pria berkacamata itu mengatakan sedang sibuk, sambil mempertontonkan sikap tak acuhnyakepada media ini.
Begitupun sebelumnya, Kadisnakermobduk Aceh, Kamaruddin andalah, juga sempat menolak untuk memberikan keterangan informasi terkait hal tersebut, dan mengalihkannya ke Irfani, selaku panitia teknis pelaksana.
“Bek bak Loen, bah ngen Irfani, manteung. (Jangan sama saya, biar sama Irfani saja-red),” ujarnya dalam bahasa Aceh, sambil berlalu.
Amatan media ini, kegiatan uji materi terhadap para calon peserta pemagangan ke Jepang itu, luput dari pantauan sejumlah media di Aceh, dan terkesan tertutup.
Hingga berita ini diturunkan terkait teknis pelaksanaan dan mekanisme sitem rekrutmen bagi calon pemagangan ke Jepang itu , media ini tidak mendapatkan kejelasan informasi terkait mekanisme perekruetan.
Sementara itu, salah seorang calon pemagangan ke Jepang yang mengikuti ujian kala itu, ketika dimintai keterangannya kepada media ini menjelaskan bahwa dirinya mendapatkan informasi penerimaan pemagangan ke Jepang dari sumber sekolahnya. Artinya, meskipun dirinya alumni sekolah dimaksud tetapi pihak sekolah tetap terus memberikan informasi terhadap penerimaan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan industri baik lokal maupun non lokal. Salah satunya seperti untuk tenaga pemagangan ke negara Jepang ini.
Menurutnya, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut umumnya tamatan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan bersertifikat pengalaman bekerja pada perusahaan industri. Namun katanya, tak juga tertutup untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.
Dikatakannya, sistem rekrutmen itu awalnya melalui pengisian daftar formulir, yang telah disediakan oleh pihak panitia pelaksana setelah itu diisi oleh peserta.
Ia mengatakan, peserta yang mendaftar berjumlah lebih kurang mencapai 450 orang se-kabupaten/kota se-provinsi Aceh. Lanjutnya, berdasarkan seleksi administrasi, hanya 251 orang yang dinyatakan layak mengikuti kejenjang ujian.
Selanjutnya, dari 251 peserta yang mengikuti ujian tersebut nantinya akan kembali tersaring, yakni melalui uji materi yang dilaksanakan dalam bentuk ujian tulisan berupa matematika, physichotest, dan lainnya .
“Informasinya, uji materi rekrutmen terhadap peserta calon pemagangan dilakukan sejak Senin, 25 sampai, Kamis, 29 April 2016, dan hari ini, Senin,(25/4) hanya 222 orang peserta yang mengikuti ujian tersebut,” tutupnya. [Hendra| Ali Akbar]