Sabang, AP–Sungguh disayangkan lembaga satu-satunya yang didanai APBN terbesar di Sabang, untuk mengurus gedung dan aset yang nilainya tinggi tidak terawat. Termasuk dilingkungan yang katanya pelabuhan internasional, yang berlokasi di teluk Sabang.
Lihat saja kondisi gedung pelabuhan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), yang terletak di lingkungan pelabuhan internasional CT-1 Gampong Kuta Barat Kecamatan Sukakarya. Gedung selain sebagai pusat administrasi pelabuhan, bagi kapal-kapal luar negeri seperti kapal pesiar, dan juga gedung tersebut dijadikan pusat perizinan impor-ekspor.
Menurut keterangan warga setempat bahwa gedung milik BPKS tersebut, tidak bergitu diperdulikan tentang perawatan sehingga catnya sekeliling terkupas. Kemudian palfonya juga pada berjatuhan tidak dihiraukan, itu belum lagi aset lainnya seperti mesin genset.
“Kalau kita lihat dari luar seperti gedung tak bertuan, catnya boleh kita bilang sudah terkelupas hampir sekeliling gedung. Kemudian, plafonnya juga pada berjatuhan itu belum lagi mesin genset yang ada di belakang, sejak usai dipasang dibiarkan begitu saja tanpa ratawan sama sekali”., ujar warga yang enggan namanya dipublikasi.
Dari amatan MA (grup Atjehpress) di lapangan selain kondisi gedung yang memang catnya terkelupas, dan juga kondisi mesin genset yang berada dibelakang gedung sangat memperhatinkan. Pasalnya, mesin genset yang dibeli dengan harga mahal, dibiarkan dimakan usia dengan tidak diperdulikan.
Selanjutnya juga dapat ditemukan kandang ayam entah siapa pemiliknya, berada dibelakang gedung yang bersebelahan dengan bak penampung air. Padahal, BPKS merupakan lembaga yang telah menerima anggaran mencapai Rp.2 triliyun, toch untuk perawatan gedung dan inventarisnya tidak dilakukan.
Dimnta kepada pimpinan BPKS agar saat berada di Sabang, tidak hanya menemui pejabat dan karyawan semata, tetapi perlu dilakukan sidak kelapangan supaya kepala BPKS Ir Fauzi Husen bisa melihat langsung, hal-hal yang mengejutkan.(jalal).