TAPAKTUAN (MA) — Sejumlah kantor dan badan pemerintah di Aceh Selatan (Asel), dilaporkan, Rabu, (19/2), tidak terurus dengan serius layaknya sebagai unit pelayanan kepada masyarakat.
Kondisi tidak terurus itu, bukan saja terhadap penyiapan fasilitas kerja dalam ruangan kantor seperti AC, lampu penerangan (listrik) dan ruang rapat/pertemuan. Tetapi juga terhadap lingkungan luar sekitar kantor.
Salah satu kantor yang menjadi perhatian banyak pihak adalah Kantor Bappeda Aceh Selatan di Jalan T. Ben Mahmud Tapaktuan.
Dinilai ironis, kantor utama di bidang perencanaan itu, tidak terurus dengan baik. Pertama, karena di Bappeda sering menyelenggarakan pertemuan, mulai dari skala kecil seperti FGD dan pertemuan besar seperti, forum SKPK dan Musrenbang.
Dalam dua tahun belakangan, Gedung Bappeda yang representatif itu, jarang digunakan karena tidak layak sebagai akibat tidak diurus (dirawat). Pada bagian tertentu, seperti atap plafon dibiarkan rusak bertahun-tahun.
Sehingga, acara berskala besar seperti yang dilakukan oleh Bappeda Aceh Selatan, Selasa, (18/2), kemarin, acara kick off meeting RPJMP 2025-2029 yang dihadiri Bupati Aceh Selatan H. Mirwan MS dan Wakil Bupati H. Baital Mukadis terpaksa dilaksanakan di Aula Dinas Pariwisata Aceh Selatan yang “sumpek dan pengap”.
Dia mengakui, kondisi ril keuangan Aceh Selatan yang menyebabkan, tidak terawatnya gedung kantor dan tidak lancarnya operasional dinas.
Keterangan kalangan staf, mereka juga sudah mulai “bosan” dengan kondisi kantor sehingga berani mengkritik dan mengaitkan dengan ketidakmampuan pimpinan kantor/badan.
Lihat saja salah satu isi WA dari staf yang tidak ingin disebutkan namanya, “atap kantor rusak, AC rusak, alat kantor tidak layak, kepala (maksudnya Kaban) asik wara-wiri, sibuk sama SPPD”.
Kepala Bappeda Aceh Selatan Masrizal, M. Si, ketika dimintai tanggapannya oleh mediaaceh.co id dan Analisa Medan, via WhatsApp, Rabu, (19/2), mengatakan,
sebenarnya dia malas menanggapi hal-hal yang mengarah personal, akan subjektif.
“Terkait ketidakmampuan merawat dan menyediakan fasilitas listrik dan AC, saya pikir tentang listrik tidak ada masalah ya.. belum pernah saya rasa Bappeda tidak bisa kerja karena tidak ada ada aliran listrik,” katanya.
Katanya pula, “tentang saya dibilang sibuk wara-wiri itu tidak lepas dari tugas yang diberikan kepada saya. Semua itu atas dasar perintah dan saya melaksanakan”.
Dia sempat menanyakan siapa yang mengirim chating WA kepada mediaaceh.co.id, tetapi karena melindungi narasumber, tidak disebutkan identitasnya.
“Kalau boleh, bisa diberitahukan itu WA dari siapa,” tanya Masrizal.
Dia juga menuding, bahwa WA itu berbentuk “orderan” yang juga terbantahkan oleh nara sumber.
“Tidak ada minat untuk terus bertahan di situ (Kaban) Bang. sama sekali tidak. Silahkan kalau ada rekan-rekan yg berminat,” katanya seraya menyatakan, dia lebih nyaman di posisi staf.(Maslow Kluet).