ACEH UTARA | MA – Masyarakat Gampong Simpang Tiga, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, dan sekitarnya mengeluhkan dengan kondisi air yang dikelola oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Tirta Pase.
Warga menilai kualitas air yang mereka terima tidak konsisten, terkadang bersih namun sering kali keruh, sehingga tidak memenuhi standar layaknya PDAM di daerah lain.

Geuchik Gampong Simpang Tiga, Mahmuddin, dalam keterangannya kepada media pada Selasa (4/3/2025), menyoroti dugaan kelalaian operator dan petugas yang bertanggung jawab atas distribusi air di wilayah tersebut.
Menurutnya, kurangnya pengawasan dan ketidakdisiplinan pekerja di pompa induk menjadi faktor utama yang menyebabkan ketidakstabilan pasokan air bersih bagi masyarakat.
“Kemungkinan hal ini disebabkan oleh kelalaian operator dan petugas PDAM. Kami meminta Direktur PDAM agar lebih serius dalam memaksimalkan pengaliran air, apalagi di bulan puasa seperti sekarang. Jika ada pekerja di pompa induk yang tidak bertanggung jawab, kami mohon agar mereka ditertibkan,” tegas Mahmuddin.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat sudah cukup lama menghadapi permasalahan ini, namun hingga kini belum ada solusi konkret dari pihak terkait. Air yang seharusnya menjadi kebutuhan dasar justru sering kali tidak layak digunakan, baik untuk konsumsi maupun kebutuhan sehari-hari lainnya.
Keluhan ini semakin diperparah dengan kondisi pasokan air yang tidak menentu. Kadang air mengalir dengan lancar, namun di lain waktu pasokan terhenti tanpa pemberitahuan yang jelas. Hal ini membuat masyarakat kesulitan, terutama di saat kebutuhan air meningkat selama bulan Ramadan.
Masyarakat berharap agar pihak PERUMDA Tirta Pase Aceh Utara segera mengambil langkah tegas untuk memperbaiki kualitas dan distribusi air di wilayah mereka. Mereka juga meminta adanya standar yang jelas dalam pengelolaan air, seperti yang diterapkan di PDAM lain, sehingga warga tidak terus-menerus dirugikan akibat pelayanan yang kurang optimal.(Sayed Panton)