SABANG (MA) – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Albina Arahman, ST, MT menegaskan,, pihaknya tidak akan memberi ruang bagi pengelola kapal Feri/Roro plat merah milik pemerintah itu dengan sistem menyusahkan rakyat, seperti sistem penjualan tiket secara online (Ferizy) saat di pelabuhan Balohan Sabang dan Ule Lheu Banda Aceh.
Sebab kata Albina, sistem tersebut belum layak diterapkan di jalur penyeberangan pelabuhan Balohan Sabang – Ule Lheu Banda Aceh. Mengingat lanjut Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sabang ini, masyarakat awam masih belum mengerti bagaimana mengoperasikan handphone android cara membeli tiket secara online, apalagi kesediaan kapal tersebut khusus untuk masyarakat menengah ke bawah.
Itu belum lagi dimana masyarakat kita terutama orang tua dipedesaan yang masih banyak belum memiliki handphone, jadi bagaimana mereka bisa mendapatkan tiket ketika hendak berangkat, sementara sistem sudah terlanjur diterapkan.
Maka itu, kami selaku wakil rakyat dengan cepat merespon keresahan yang dirasakan masyarakat terkait pemberlakuan pembelian tiket secara sistim online, kami tidak mungkin membiarkan masyarakat menderita dan langsung melakukan pengecekan ke loket pelabuhan.
“Memang itu sih program pemerintah namun, ada sisi yang perlu dipertimbangkan agar masyarakat tidak dirugikan. Maka, kami sepakat untuk sementara ini pihak pengelola pelabuhan dalam hal ini ASDP dan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang atau BPKS harus memberi kemudahan bagi masyarakat dengan tetap membuka loket manual selain online,” kata Albina Arahman, ST, MT, Sabtu (30/11/2024) di Sabang.
Menurutnya, dengan sistem pembelian tiket secara online terjadi keterlambatan dari biasanya melalui pembelian manual, mudah-mudahan dengan dibantu membuka loket manual pembelian tunai antrian dapat teruraikan.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kota Sabang Husaini, ST menyampaikan bahwa loket manual memang harus disiapkan bagi masyarakat calon penumpang kapal Feri baik kapal BRR maupun kapal Feri Aceh Hebat 2.
Agar, bagi masyarakat calon penumpang yang belum memiliki handphone android atau juga tidak dapat mengoperasikan handphonenya bisa membeli tiket langsung secara manual., jelas Husaini.
Ia mengakui bahwa saat dimulainya pemberlakuan pembelian tiket ala sistem online yang disebut (Ferizy) sempat terjadi antrian dan keluhan bagi calon penumpang yang tidak paham maupun belum memiliki handphone android. Antisipasinya kini, sudah disediakan loket manual selain sistem online, jelas Husaini.
Terkait hal tersebut Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman, AP, M.Si pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan Aceh Faisal, agar kondisi di pelabuhan penyebrangan Ule Lheu Banda Aceh – Balohan Sabang dilakukan evaluasi kembali tentang pemberlakuan pembelian tiket secara online., terang Andri Nourman. (Jalaluddin Zky).
