LHOKSUKON (MA) – Empat mobil pribadi mengalami pecah ban setelah menginjak besi jembatan yang timbul di tengah jembatan di jalan negara Medan-Banda Aceh, tepatnya di jembatan perbatasan antara Kecamatan Baktiya Barat dan Lhoksukon, subuh tadi, Jum’at, (8/11).
Kejadian ini menimbulkan tanda tanya besar tentang keselamatan infrastruktur dan pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Peristiwa ini pertama kali dikutip oleh mediaaaceh.co.id, Jum’at, (8/11) dari media sosial Fecebook Musliadi Samira, yang membagikannya kejadian tersebut di Facebooknya dengan status berbunyi, “Qadarullah Ujian Menjelang Subuh Dalam Safar Syiar Baitullah…Jembatan Sampoiniet Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara @sorotan #Musibah”.
Berdasarkan percakapan para pengemudi dengan mobil yang sama-sama mengalami hal serupa dimana pengemudi menyebutkan ada empat mobil mengalami pecah ban akibat besi jembatan timbul.
Unggahan ini segera menarik perhatian publik dan menimbulkan kekhawatiran mengenai kondisi jembatan yang baru diperbaiki beberapa bulan terakhir oleh dinas terkait. Akibat besi jembatan timbul resiko yang dihadapi para pengguna jalan sangat besar.
Dari informasi yang beredar, meskipun empat mobil mengalami kerusakan ban akibat menginjak besi jembatan yang timbul tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Para pengemudi hanya mengalami keterlambatan di tengah perjalanan subuh mereka. Namun, hal ini tetap menimbulkan kekhawatiran terkait keselamatan berkendara dan keandalan infrastruktur jalan di daerah tersebut, terutama karena jembatan tersebut merupakan akses utama yang dilalui banyak kendaraan setiap harinya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum memberikan informasi resmi atau klarifikasi mengenai penyebab besi jembatan tersebut dapat timbul atau menonjol kepermukaan jalan jembatan di tengah jalan. Awak media mediaceh.co.id masih berupaya menghubungi pihak-pihak yang berwenang untuk mendapatkan tanggapan lebih lanjut terkait penanganan kerusakan pada jembatan tersebut, serta upaya untuk mencegah terjadinya kejadian serupa kepada pengendara lainnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keselamatan infrastruktur, khususnya jembatan dan jalan raya, harus selalu diprioritaskan, mengingat dampaknya yang bisa berakibat fatal bagi para pengguna jalan. Kejadian ini juga memicu diskusi mengenai pentingnya perawatan dan perbaikan infrastruktur di wilayah Aceh Utara agar kejadian serupa tidak kembali terulang.(Sayed Panton).