Cerita di Balik Dugaan ‘Sexual Abuse’ Kepala Dinas Pendidikan

  • Bagikan
Foto pelecehan, Ilustrasi dari Google.

Cerita di Balik Dugaan ‘Sexual Abuse’ Kepala Dinas Pendidikan

KUALASIMPANG | mediaaceh.co.id – Cerita di balik Pelecehan sexual [Sexual Abuse] Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, AM. Bias ke telinga Penjabat (Pj) Bupati. Dr. Drs. Meurah Budiman, SH. MH. Padahal cerita buah nikmat itu telah lama menggelontor, menjadi rahasia umum.

AM disasar surat pengaduan korban SS pada Penjabat Bupati Meurah. Tanggal, 6 April 2023 lalu. Atas perbuatan pelecehan AM dengan SS seperti data terlampir dalam surat laporan tersebut.

Kalau Terbukti Bersalah ada Sanksinya

Aleh-aleh, Assisten I Pemerintahan Sekdakab Aceh Tamiang; Muslizar, SPd. MM. Membenarkan surat laporan korban pelecehan yang dilakukan AM pada SS ke Penjabat Bupati Meurah. “Ya benar, Kadis Disdikbud Aceh Tamiang Pak Abdul Muthalib dilaporkan atas dugaan pelecehan,” ujar Muslizar pada wartawan. Senin, 21 Agustus 2023 lalu.

Sepengetahuan Muslizar, awalnya; [satu bulan lalu] datang seorang pegawai negeri sipil (PNS) wanita berinisial SS ke PJ Bupati. Kedatangan itu, untuk melaporkan Kadis Disdikbud atas dugaan kasus pelecehan tersebut.

“Perempuan yang melaporkan AM adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), berdinas di satu kantor di Aceh Tamiang. SS datang menjumpai Penjabat Bupati untuk melaporkan AM,” ucap Muslizar.

Muslizar memohon maaf tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Jelas Dia, kasus itu masih dalam proses. Bila terbukti bersalah pastinya ada sanksinya.

Respon Penjabat Bupati Meurah

Laporan SS diamini Penjabat Bupati Meurah. Dirinya minta, agar Asisten Pemerintahan, BPKSDM, dan Dinas terkait untuk menindaklanjuti laporan dimaksud

“Kita minta mereka [Asisten Pemerintahan, BPKSDM dan Dinas Terkait] segera menindaklanjuti benar atau tidaknya laporan itu. Kita sudah panggil Kadis dan yang melaporkan itu. Namun sampai sekarang, kasus ini masih dalam proses,” katanya.

Kata Meurah, kalau statusnya, ASN itu seorang Janda tetapi Kadis masih memiliki istri. “Itu yang harus mereka tindak lanjuti, buka aturannya seperti apa. Semua tindakan harus dilakukan sesuai dengan aturan dan kaidahnya,” tegasnya.

M Minta Penjabat Bupati Copot Kadis Disdikbud

Selain dugaan atas pelecehan terhadap SS, AM juga kerap melakukan Dinas Luas (DL), juntrungnya berdampak pada penyelesaian administrasi dan rawannya serapan anggaran Fisik serta Pengadaan tahun anggaran 2023.

Itu dirasakan rekanan yang berinisial M, sebab sulitnya berkomunikasi dengan kepala dinas, karena jarang ada di ruang kerjanya yang selalu DL. “Saya tidak tahu, apakah memang benar DL atau memang tidak mau menjumpai tamu. Wallahu’alam Bishawab,” kata M kesal.

Sebagai rekanan, M merasa sangat kecewa sebab Kadis Disdikbud seringkali DL. M merasa dalam pengurusan administrasi menjadi serba sulit, ditambah lagi di internal Dinas itu seperti tak ada pemimpin.

“Seringnya Kadis DL, kita tidak bisa kerja, urusan administrasi lambat,” katanya. Parahnya lagi ujar M, di internal Dinas sendiri tidak dapat mengambil sikap, terkesan “Seperti ayam kehilangan induknya,” ucap M.

Kekesalan M mengarah pada Penjabat Bupati Meurah untuk mencopot AM dari jabatan sebagai Kadis, sebab dirasa tidak loyal pada jabatan dan pekerjaannya.

Ditambahkan, dari informasi yang M terima di Dinas, sejak tanggal 25 Juli 2023 AM mulai DL, satu sampai dua hari saja dia berada di Kantor. “Kalau DL nya bisa sampai 3 – 5 hari dalam satu Minggu,” pungkasnya.

Pengakuan SS telah Terjadi Pelecehan

SS, seperti pengakuan dalam surat pelaporan kepada Penjabat Bupati Meurah bahwa; telah terjadi pelecehan yang dilakukan AM terhadap dirinya.

“Dengan ini saya menyatakan bahwa telah terjadi pelecehan terhadap saya yang dilakukan oleh saudara AM selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tamiang. Beliau sering melakukan tindakan berupa video call yang tidak senonoh dan
tindakan pelecehan lainya (Bukti terlampir),” Begitu tegas SS dalam suratnya.

Atas tindakan tersebut; dapat menimbulkan fitnah dimasyarakat
dan berdampak phsikologis yang tidak baik terhadap dirinya dan keluarga.

Di mana SS dianggap sebagai wanita yang tidak baik dan menerima uang serta diiming-imingi jabatan dan proyek. SS juga dijanjikan untuk dinikahi oleh AM. Padahal SS tidak
ada menerima apa pun atas tindakan pelecehan tersebut sehingga dirinya merasa sangat dirugikan lahir dan batin.

“Maka dengan ini saya mohon agar bapak Bupati dapat melakukan rehabilitasi terhadap nama baik saya dan melakukan tindakan tegas terhadap yang bersangkutan berupa pemecatan atas jabatan karena perbuatan tersebut sangat tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala dinas pendidikan,” Tegas SS dalam Suratnya.

SS juga mengancam dalam suratnya. Jika hal ini tidak dilakukan maka SS akan melaporkan kepada pihak yang berwajib. Dan memblowup ke media. Begitu tulis Surat Laporan SS pada Penjabat Bupati Meurah. [Syawaluddin].

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...