“Orientasi ini didesain untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam menjalankan pemerintahan, khususnya dalam implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah,” jelasnya.
MAGELANG | mediaaceh.co.id – Bupati terpilih Aceh Tamiang periode 2025-2030. Drs. Armia Pahmi, MH ikuti orientasi [Retret] kepemimpinan di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Jawa Tengah dari tanggal 21 sampai 28 Februari 2025.
“Ini merupakan pembekalan kepemimpinan Gubernur, Bupati dan Walikota se Indonesia. Agar kita memahami tugas pokok dan tanggung jawab sebagai Bupati, menyatukan persepsi tatanan pemerintahan,” Jelas Armia melalui saluran aplikasi WhatsApp. Jumat malam, 22 Februari 2025 pada mediaaceh.co.id dari Magelang.
Sebut Armia; kegiatan itu diikuti lebih dari 500 kepala daerah se Indonesia, yang baru saja dilantik dan akan berlangsung selama sepekan.
Armia nyatakan bahwa dirinya telah tiba di lokasi dan langsung memasuki rangkaian kegiatan retret. “Saya telah memulai rangkaian acara retret di Akmil Magelang,” sebutnya.
Kata Bupati; retret dimaksud bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, serta memberikan pembekalan yang lebih mendalam mengenai tugas dan tanggung jawab kepala daerah.
“Orientasi ini didesain untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dalam menjalankan pemerintahan, khususnya dalam implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah,” jelasnya.
Selain itu, ujar Bupati, dia bersama wakil kepala daerah lainnya, akan bergabung pada tanggal 27 dan 28 Februari pada sesi pengarahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat penutupan di Akmil Magelang.
Hadirkan Berbagai Pemateri
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan bahwa retret ini akan menghadirkan berbagai pemateri dari beragam latar belakang, termasuk menteri Kabinet Indonesia Maju dan pengajar dari Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Tidak menutup kemungkinan, beberapa mantan presiden juga akan turut memberikan materi.
Retret ini dirancang untuk membangun ikatan emosional dan kerja sama yang lebih erat antara kepala daerah dengan pemerintah pusat. Melalui harmonisasi ini, diharapkan implementasi kebijakan nasional di tingkat daerah dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Kegiatan retret akan dikemas dalam format diskusi terbuka, memungkinkan para kepala daerah untuk berbagi pengalaman dan tantangan dalam menjalankan tugasnya.
Hal ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk saling belajar dan mencari solusi bersama dalam menghadapi berbagai permasalahan di daerah masing-masing.
Dengan adanya retret ini, pemerintah berharap dapat menciptakan sinergi yang lebih kuat antara pusat dan daerah, demi mewujudkan pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh Indonesia. [Syawaluddin].