ACEH BESAR | AP- Kampanye akbar calon Bupati Aceh Besar nomor urut 2 dan calon Gubernur Aceh nomor urut 5, merahkan lapangan Neuhen, Baitussalam, Aceh Besar, Kamis, (09/02/2017).
Jumlah massa diperkirakan lebih dari 100 ribu orang dan membuat ruas jalan jadi macet total.Pantauan wartawan Bongkarnews.com di lapangan, massa yang datang membuat macet jalan sampai 6 km dari tempat acara kampanye tersebut dan dihadiri juga oleh para – para tokoh Aceh Besar dan seluruh anggota dewan yang mendukung Pak Cek dan juga tak luput seluruh tokoh Gampong ikut hadir.
“Hari ini semua masyarakat Aceh Besar mendukung kandidat yang diusung oleh Partai Aceh dan partai koalisi yaitu satu tujuan memenangkan kadidat nomor urut 2 Pak Cek-Juanda dan harus menang untuk memimpin Aceh Besar pada pencoblosan tanggal 15 Febuari,” ujarnya Ketua Tim Pemenangan, Hasballah,S.Ag.
Ketua Tim Sukses Paslon itu mengaku optimis mampu memenangi Pilkada Aceh Besar. “Dengan jumlah puluhan ribu massa partai di Aceh Besar yang hadir di kampanye akbar Pak Cek-Juanda ini membutikan kekompakan masyarakat Aceh Besar untuk kemenangan nomor urut 2 Pak Cek-Juanda,” ungkap Hasballah.
Pak Cek dan Juanda Djamal dalam orasinya menyampaikan, perlu langkah-langkah strategis dalam mengakomondir sumber daya masyarakat mengingat potensi kekayaan alam Aceh khususnya Aceh Besar, terutama laut masih sangat kaya.
“Namun perkara pembangunan belum berjalan sebagaimana mestinya. Dalam upaya menwujudkan kedaulatan rakyat maka perlu dukungan dari masyarakat untuk memberi peluang dalam pilkada Aceh 2017 mendatang,” ujar Pak Cek.
Sang Wakil menambahkan, melihat situasi Aceh beberapa tahun silam dimana pemuda pemudi Aceh Besar menjadi cadangan dalam mengelola kekayaan alamnya.
“Hal ini justru akan memicu kecemburuan sosial dikalangan masyarakat maka oleh sebab itu pemuda dan masyarakat harus mendapat posisi dalam pendidikan dan pengelolaan SDA di Aceh,” sambung Djuanda.
Sementara itu, TA. Khalid, calon wakil Gubernur Aceh yang diusung oleh partai Aceh mengatakan dalam orasinya, masyarakat Aceh belum pecah belah dalam memperjuangkan partai yang berasal dari perjuangan bangsa Aceh, oleh karena itu masyarakat Aceh juga masih setia untuk Partai Aceh.
“Kalau tidak percaya lihat yang hadir pada hari ini lebih dari 100 ribu masyarakat Aceh Besar, dan kita berharap kepada masyarakat agar selalu setia untuk Partai Aceh, untuk kemenangan suara memilih Pak Cek Bupati dan Mualem Gubernur,” kata mantan Ketua DPRK Lhokseumawe ini.
Sambung Ketua Gerindra Aceh ini, untuk perubahan negeri ini diperlukan pemimpin yang berintegritas dan komit untuk memperjuangkan MoU Helsinki.
Menurutnya, keamanan dan kedamaian di Aceh sangat tergantung pada terealisasi atau tidaknya perjanjian MoU Helsenki itu sendiri.
“Karena setiap perjanjian itu adalah masalah dan bara api yang harus diselesaikan. Maka, Muzakir Manaf atau Mualem mencalonkan diri sebagai Gubernur Aceh dengan tujuan untuk menyelsaikan perjanjian MoU tersebut.
Dan agar perjanjian tersebut tidak berlatut-larut dan menjadi masalah yang membuat Aceh bersimbah darah lagi,” ungkap TA Khalid.Mengakhiri pidatonya, TA Khalid mengatakan, masyarakat Aceh harus menyadari bahwa Partai Aceh lahir sebagai alat perjuangan politik Bangsa Aceh pengganti senjata.
“Karena itu seluruh masyarakat Aceh Besar dan seluruh rakyat Aceh, baik bersuku Jawa, Batak, Minang dan bahkan Cina sekalipun, wajib menjaga dan memenangkan Partai Aceh agar perdamaian dapat terus terjaga dan membumi di Aceh,” tegas TA Khalid. [BNC]