Banda Aceh, (MA) – Wakil Pimpinan Redaksi PT Media Aceh Group Jalaluddin Zky menyerahkan sisa-sisa alat kerja jurnalistik masa lalu, seperti kamera video besar dan kamera foto yang masih menggunakan klise dan kaset merekam kepada Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Nasir Nurdin untuk dipajangkan di stan pemeran PWI Aceh di Arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 tahun 2023 di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh, Sabtu (04/11/2023).
Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin sebelumnya telah mengumumkan dalam layanan group PWI Aceh bahwa, bagi siapa saja masih memiliki dan menyimpan alat kerja jurnalistik masa lalu apapun bentuknya kiranya dapat dipajangkan pada PKA-8 yang dibuka pada Sabtu 04 November 2023 di Taman Ratu Safiatuddin Banda Aceh.
Dimana pada PKA-8 ini merupakan yang pertama PWI dilibatkan sebagai peserta dalam pesta kebudayaan, sejarah dan seni yang sangat bergengsi di bumi Aceh ikut serta seluruh kabupaten/kota se-Aceh, BUMN, pengusaha lokal masyarakat Aceh sendiri.
Oleh karenanya, PWI sebagai wadah tempat bernaungnya rekan-rekan wartawan bersatu merasa sangat terhormat atas diikutsertakan PWI Aceh, menjadi peserta untuk menampilkan alat kerja jurnalistik atau wartawan masa lalu untuk dipamerkan.
“Syukur Alhamdulillah ini yang pertama PWI dilibatkan langsung menjadi peserta pada PKA-8. Ini bukti kemitraan yang sangat baik antara pekerjaan pers dengan pemerintah daerah, saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah Aceh dan rekan-rekan wartawan yang begitu aktif serta semangat mendukung pelaksanaan PKA-8 dengan menyumbangkan alat kerja masa lalu atau langka untuk dipamerkan,” kata Nasir Nurdin, Jum’at (0311/2023) malam.
Sementara itu, Wakil Pimpinan Redaksi Media Aceh Group Jalaluddin Zky dirinya sangat mendukung atas pelaksanaan kegiatan yang telah dijadikan kelender oleh pemerintah Aceh ini, dimana setiap kegiatan PKA diselenggarakan perputaran ekonomi rakyat sangat besar sekali.
Sebagai bentuk dukungan maka, alat kerja jurnalistik masa lalu yang sudah langka pun dipamerkan. Alat kerja masa lalu atau langka yang dipamerkan bermacam-ragam seperti tipe perekam masih menggunakan pita kaset keluaran tahun 60-an, kamera pikul keluaran tahun 70 hingga 80-an, kamera bidik keluaran tahun 80-an, mesin ketik keluaran tahun 70-an flexcimil dan berbagai sarana kerja lainnya.
Itu belum lagi dari sisi kemanfaatan seperti budaya, seni, sejarah dan produksi melinial yang terus muncul dan berkembang setiap tahunya dapat dipamerkan di arena PKA. Kemudian, seluruh daerah yang ada di Aceh juga berlomba-lomba menampilkan gaya-gaya yang terbaik.
“Sebagai pekerja pers tentunya kita harus mendukung pemerintah dalam rangka mengangkat kebudayaan daerah, apalagi diselenggarakan setahun sekali dengan melibatkan seluruh kabupaten/kota sehingga, akan berdampak pada peningkatan ekonomi yang luar biasa. Kita sebagai jurnalistik yang masih ada alat kerja masa lalu atau langka tidak salah kita pamerkan di stan PWI Aceh,” kata Jalaluddin Zky (Redaksi).