Proyek Embung Lhok Gajah Mulai Bermasalah

Ilustrasi geomembran. Foto: Net

ACEH UTARA (MEDIAACEH)– Anggaran Otsus tahun 2016 sebesar 7,254,102,0110 rupiah pada Dinas Pengairan dan Energi Sumber Daya Air Aceh Utara untuk pekerjaan lanjutan pembangunan Embung Lhok Gajah terkuras hanya untuk pengerukan, penimbunan dan pemasangan batu. anehnya batu tersebutpun mulai terbawa arus.

Menanggapi kondisi itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pengairan dan Energi Sumber Daya Air, Muhammad, ST mengatakan anggaran tersebut tidak terdapat item pemasangan geomembran. Menurut dia, geomeembran sudah dipasang pada pekerjaan lanjutan dengan menggunakan anggaran 2015.

“Kita tidak membayar pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2015,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 2 Oktober 2017 lalu.

BACA JUGA...  Alamp Aksi Desak KPK Usut Indikasi KKN Pelelangan Proyek di Aceh

“Kita langsung memasang batu retrap di tebing embung, sebab sebelumnya sudah dipasang geomembran dengan menggunakan dana tahun anggaran sebelumnya,” ujarnya.

Kegiatan Pembangunan Embung dan Bangunan penampung air lainnya dengan pekerjaan lanjutan pembangunan Embung Lhok Gajah dengan menguras anggaran sebesar negara bersumber dana otsus Kabupaten Aceh Utara senilai Rp. 7,254,102,0110, berupa penimbunan dan pemasangan batu retrap dan pengerukan

Sebelumnya, PPTK mengatakan di tebing dipasang batu gajah dan sekarang berubah berupa pemasangan retrap dan pengerukan tebing.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, Pembangunan Embung Lhok Gajah yang terletak di Kecamatan Kuta Makmur, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh mulai rusak, meski pemasangan batu gajah baru dikerjakan dengan anggaran Otsus 2016.

BACA JUGA...  Dini Hari, Puluhan Timses Irwandi Ribut Soal Proyek

Pantauan awak media di lapangan, batu yang dipasang sudah tidak lagi berada di tempat pemasangan, mungkin karena kecilnya batu yang dipasang.

Menurut Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pengairan dan Energi Sumber Daya Air,Muhammad, kegiatan di Embung Lhok Gajah pada tahun 2016 berupa pemasangan Batu Gajah di tebing dan juga penimbunan krueng atau sungai.

“Tahun 2016, kita lakukan pemasangan batu gajah di tebing sepanjang 200 meter dan juga pemotongan Sungai agar mengalir ke pintu air yang sudah dibangun tahun sebelumnya,” ujar Muhammad.

BACA JUGA...  Atlit Taekwondo Dojang Kodim 0101/BS Raih Tiga Medali di Kejuaraan Malaysia

Selanjutnya Muhammad sang  PPTK itu menegaskan, anggaran proyek sebesar Rp. 7,2 Milyar dari pos  Dana Pekerjaan Lhok Gajah Hanya Untuk Pengerukan, Penimbunan dan Pemasangan Batu. (TM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...