CALANG | AP– Tak banyak bicara namun langsung kerja. Itulah kata yang cocok untuk Nasri Saputra. Meski tubuhnya kecil munggil dan memiliki tinggi badan +- 150 centimeter, tapi pergerakan tubuhnya sangat lincah. Pria muda yang sudah lama menggeluti dunia wartawan dengan gesit dan kritis, juga terbiasa berorganisasi, menyukai dunia politik, berwawasan luas, jujur, dan berpihak pada rakyat. Sehingga bapak satu anak ini merencakan maju dalam pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Jaya, pada Pilkada 2017 mendatang.
Menjadi Bupati memang menggiurkan dari sisi gaji, tunjangan, dan lain-lain. Bukan rahasia lagi, gaji yang biasa dibawa pulang mencapai puluhan juta per bulan. Namun, bagi politisi muda ini, gaji bukanlah tujuan utamanya. Putra kelahiran 1986 di Tuwi Kareung, Pasie Raya, Aceh Jaya ini lebih kepada gerakan perubahan dan berjuang demi rakyat. Maka tidak heran, Suami dari Eli Yanti selalu berpesan mari kita dewasakan demokrasi demi kedaulatan rakyat.
Pria ini bernama Nasri Saputra yang akrab disapa dengan panggilan Poen Che’k. Putra pertama dari pasangan Tgk. M. Asri ( Imam Chiek Masjid Jamik Baiturrahman Kec. Pasie Raya ) dan Halimah Lahir di Gampong Tuwi Kareung Kecamatan Pasie Raya Kabupaten Aceh Jaya.
Sosok ayah satu orang anak ini, yang selalu ceria dan ramah dalam bergaul, enjoy, santun juga senang ngumpul dengan teman sejawat sambil kongkow dan ngopi bareng. Tak pelak, suara canda sesekali muncul dari celotehnya sehingga mengundang gelak tawa di antara rekan-rekannya.
Lelaki berusia lebih + – 30 tahun ini, selalu tampak sumringah. Senyum yang tersungging dari wajahnya itu alami. Raut wajahnya selalu bersahabat, walau terhadap orang yang belum ia kenal sekalipun. Dalam dirinya ada segudang talenta. Enerjik, piawai, mandiri, suka bergaul serta visioner dalam hidupnya.
Menurut beberapa teman seangkatan, Poen Che’k adalah sosok yang patut menjadi pemimpin, karena memiliki sifat membaur, familiar juga senang dengan kritikan yang membangun. Cerita teman Nasri ini didapat atjehdayli.com saat ngopi bareng di sebuah caffe di sudut Kota Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Poen Che’k merupakan salah satu Bakal Calon Bupati Aceh Jaya yang termuda, sejumlah kalangan mengapresiasi langkah dan sikap tokoh muda Aceh Jaya yang bla-blakan tersebut.
Sikap ayah dari Nandaria Elsyaputri yang mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah, tentunya membutuhkan keberanian yang ksatria, teguh pada pendirian, komitmen, serta konsisten.
Banyak orang berduit, banyak juga orang pintar bergelar doktor dan professor, namun di Aceh mereka terkadang mereka memilih tiarap, belum memiliki keberanian untuk tampil, turun dari menara gading untuk mengatasi berbagai masalah pembangunan yang dihadapi Aceh, khususnya Aceh Jaya
Tampil secara bersahaja, dengan serba sederhana yang diperlihatkan Poen Che’k di Aceh Jaya patut mendapat apresiasi dari kita semua. Mengapa ? karena ia memiliki pemahaman yang tidak biasa ditengah rona demokrasi kita di Aceh yang sarat capitalisasi dan sarat modal.
Orang-orang disekitar kita bertanya berapa uangmu ? tidak bisa dipungkuri, ini pertanyaan yang lazim, diajukan kepada seseorang yang berhasrat menjadi kandidat di Pilkada.
Namun, Poen Che’k seseorang yang berbeda dari mainstreming demokrasi yang sarat modal itu, ia tampil mendaftarkan diri sebagai sosok yang mampu memaknai demokrasi melalui Pilkada sebagai sarana berpartisipasi dalam proses suksesi kepemimpinan daerah, yang patut diikuti oleh orang-orang dari berbagai status sosial, berbagai tingkat ekonomi, tidak saja sebagai pemilih namun juga sebagai orang yang dipilih.
Ia secara tegas memperlihatkan demokrasi adalah pesta politik untuk semua orang, sekaligus menjadikan dirinya sebagai satu pembelajaran pada semua orang terutama mereka anak-anak petani, nelayan, buruh dan berbagai profesi semacam itu bahwa, ia juga secara perkasa memperlihatkan gambaran, jika kalian memiliki kemampuan yang bisa diharapkan untuk merubah suatu kaum, maka tidak perlu terpaku pada bilangan Milyar uang yang kalian punya, tapi pastikan kalian memiliki keinginan untuk merubah negerimu.
Sebagai kader NasDem dan juga jurnalis yang gesit dan kritis, ia merupakan sosok yang memiliki kepedulian pada mereka yang masih berjuang untuk bangkit dari ketertinggalaan dan belum memiliki kehidupan yang layak.
Tapi apapun, karena sesuai mekanisme Nasdem mereka yang memiliki elektabitas yang bagus yang akan mendapatkan tiket dan kesempatan untuk diusung dan di dukung, maka publik dan masyarakat pemilih Aceh Jaya lah yang menentukan apakah Poen Che’k memiliki kesempatan atau tidak melalui dukungan NasDem. [*]