Daya Beli di Pasar Menurun, Pj Bupati Aceh Selatan Sidak

  • Bagikan
Pj Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma melakukan sidak pasar dan distributor dalam rangka tanggap inflasi daerah di Pasar Inpres Tapaktuan, Kamis, (16/11).(Photo/mediaaceh.co.id/Maslow Kluet).

TAPAKTUAN (MA) Di tengah situasi pasar yang lesu dan daya beli yang rendah, Pj Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma  melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Inpres Tapaktuan, Kamis (16/11).

Sidak itu, didampingi Dandim 0107/ Aceh Selatan, Letkol (Inf) Faiq Fahmi dan Kapolres Aceh Selatan AKBP Nova Suryandaru,  S. IK, Ketua Kadin Aceh Selatan  Khaidir Amin dan pejabat Pemkab lainnya.

Tujuan dilakukan Sidak, untuk mengetahui kondisi pasar dalam rangka tanggap inflasi di Aceh Selatan.

Dipilihnya Pasar Inpres Tapaktuan sebagai lokasi Sidak, karena sebagai pusat transaksi dan tempat  jual beli yang paling ramai  di Aceh Selatan, meskipun kondisi riil daya beli menurun.

Bersama  Forkopimda, Pj Bupati Aceh Aceh Selatan melihat  langsung kondisi Pasar Inpres dari berbagai aspek seperti ekonomi dan keberadaan Pasar dan fasilitasnya.

Selain itu, untuk memastikan langsung ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga pada pedagang dan distributor.

Pj Bupati Aceh Selatan, Dandim dan Kapolres terlihat berkomunikasi langsung dengan sejumlah pedagang baik pedagang rempah, sayur, ikan dan bahan pokok lainnya guna mendapatkan informasi langsung dari para pedagang, terkait ketersediaan, kestabilan harga bahan pokok dan keluhan para pedagang di pasar Inpres tersebut.

Kepada wartawan, Pj Bupati Aceh Selatan mengatakan, setelah meninjau langsung kepada pedagang maka dapat dinyatakan hingga saat ini ketersediaan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, gula, ikan dan lainnya masih dalam kondisi baik.

” Untuk stok masih aman dan terjamin, harga juga rata-rata masih stabil walaupun ada kenaikan namun tidak terlalu signifikan dan masih dapat dijangkau,” ucapnya.

Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dan Forkopimda terus mengantisipasi resiko yang dapat menyebabkan gangguan stok seperti iklim dan perayaan hari besar keagamaan.

” Kondisi iklim yang menyebabkan banjir adalah salah satu penyebab lain terjadinya kelangkaan stok dan lonjakan harga, demikian pula dengan perayaan maulid yang menyebabkan peningkatan konsumen, mengantisipasi hal ini kita terus melakukan koordinasi dengan pemerintah penyangga atau penyuplai, dengan langkah ini kita dapat melakukan upaya-upaya penanganan terjadinya ketidakstabilan harga dan gangguan stok bahan pokok makanan,” terangnya.

Pada kesempatan, bupati juga  menyerahkan langsung alat timbangan kepada pedagang yang telah melalui proses tera oleh Metrologi Disdagperinkop Aceh Selatan.(Maslow Kluet).

Loading

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...