Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pendidikan di Indonesia

OPINI Oleh : Aditya Fajar Perkasa

Covid-19 atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-Cov2) merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan . severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-Cov2) atau yang dikenal sebagai coronavirus ini adalah jenis virus baru yang menular ke manusia. Virus ini dapat menyerang siapa saja baik dewasa , anak-anak dan bayi termasuk ibu hamil dan ibu menyusui .Infeksi virus ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan China pada akhir Desember lalu. Virus ini dapat menular sangat cepat ke berbagai Negara , termasuk Indonesia dalam waktu beberapa bulan saja . Penyebaran virus ini , memberikan gejala pada orang yang terinfeksi nya . Secara umum, gejala seseorang yang terinfeksi virus Corona ini yaitu demam , batuk kering hingga sesak napas . Selain itu , ada beberapa gejala lain yang bisa muncul pada orang yang terinfeksi virus Corona ini yaitu Diare , sakit kepala, Konjungtivitis, hilangnya kemampuan mengecap atau membau serta ruam di kulit. Obat penawar untuk penyembuhan penyakit ini, juga belum ditemukan dengan jumlah pasien yang membludak dengan penyebab kematian yang tinggi.Selain itu , sulitnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi paramedis menjadi penyebab pasien banyak berjatuhan.

Hal tersebut membuat , beberapa Negara memberlakukan lockdown untuk mengantispasi poenyebaran virus ini secara luas.Di Indonesia sendiri juga diberlakukannya PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk menekan penyebaran virus ini . Rumitnya , penanganan wabah ini membuat para pemimpin dunia menerapkan kebijakan yang super ketat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 , karena berdampak pada segala aspek kehidupan. Pembatasan interaksi social pada masyarakat dapat menghambat laju pertumbuhan dan perkembangan kemajuan diberbagai bidang pada masyarakat. Namun tidak ada pilihan lain , hal inilah yang paling efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tersebut.

BACA JUGA...  Robby : Terkait Beredarnya Video dan Berita Oden, Itu Persoalan Pribadi

Kebijakan social distancing ini berakibat fatal , terhadap roda kehidupan manusia seperti masalah ekonomi yang paling terlihat dampaknya . Terhambatnya laju ekonomi di masyarakat mengakibatkan tertutupnya pemenuhan kebutuhan primer manusia, Karena Negara tak mampu menanggulangi semua kebutuhan pokok setiap penduduknya. Tidak hanya berdampak dibidang ekonomi saja , dampak Covid-19 ini juga terlihat pada pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya , dalam memutus mata rantai penyebaran virus ini adalah pemberlakuan PSBB di Indonesia. Keputusan pemerintah yang meliburkan atau mengganti proses pembelajaran dirumah ,membuat kelimpungan berbagai pihak. Hal ini , dikarenakan masih banyak ketidaksiapan sekolah/madrasah untuk melaksanakan pembelajaran secara daring . beberapa factor diantaranya penguasaan teknologi yang masih sangat rendah, keterbatasan sarana dan prasarana dimasyarakat, keterbatasan jaringan internet serta keterbatasan biaya. Metode pembelajaran secara daring ini , bukanlah metode pembelajaran baru,sebab dibeberapa Negara terutama Negara maju sudah terbiasa dengan metode pembelajaran seperti ini. Proses pembelajaran dengan metode ini, juga sudah diterapkan di perguruan tinggi di Indonesia , namun pada pendidikan sekolah dasar dan menengah belum begitu popular , sehingga perlu dilakukan persiapan yang matang dalam pemberlakuannya.

BACA JUGA...  Pemkab Aceh Timur Resmikan Rumah Pemberdayaan Ibu dan Anak

Pada zaman teknologi seperti saat ini , tidak menutup kemungkinan Proses belajar mengajar selanjutnya akan dilaksanakan secara daring . Hal ini , juga berkaitan terhadap rumor yang beredar di masyarakat , bahwa Nadiem Makarim selaku Mentri pendidikan di Indonesia akan memberlakukan proses pembelajaran daring secara berkelanjutan. Tetapi untuk kebenaran rumor ini , belum dipastikan seutuhnya . Karena hal ini , berkaitan akan situasi dan kondisi yang disebabkan oleh penyebaran virus Covid-19 ini. Alasan pemberlakuan pembelajaran secara daring berkelanjutan , dikarenakan efektifitas dalam kegiatan transfer ilmu pengetahuan sangat baik ,cepat ,mudah dan murah. Perubahan peradaban metode pembelajaran seperti ini, menuntut pendidikan di Indonesia dapat mempersiapkan diri terhadap perkembangan teknologi yang ada.Karena teknologi diibaratkan sebagai dua mata pisau yang masing-masing memiliki peran penting yang berpengaruh terhadap perubahan peradaban manusia. Karena seluruh aspek kehidupan saat ini , tidak lepas dari penggunaan teknologi yanga ada. Terutama dalam pemanfaatan pembelajaran daring saat ini .

Dampak pandemi Covid-19 ini , memberikan pengalaman berharga dikalangan masyarakat terutama di bidang pendidikan .Yang mana sebelumnya , peran sekolah/madrasah tak berarti sebagai sentral pendidikan. Hal ini , dapat dilihat dengan penurunan kemampuan anak-anak sekolah yang tidak mendapatkan pembelajaran secara intensif diakibatkan Covid-19 ini. Meskipun pembelajaran dilaksanakan secara daring , pemahaman anak-anak terhadap materi yang disampaikan secara daring lebih sulit dipahami dibandingkan pembelajaran secara langsung. Tidak hanya itu , pembelajaran secara daring, juga dianggap memiliki tingkat kejenuhan yang lebih tinggi dibandingkan pembelajaran secara langsung.

BACA JUGA...  Sambut HUT Ke-76 Kemerdekaan RI, PPWI Gelar Webinar Jurnalisme

Namun , penulis meyakini bahwa , kegiatan daring saat ini , merupakan awal proses perubahan paradigma dalam pelaksanaan PBM dari pra sekolah sampai pendidikan tinggi. Sekolah atau madrasah harus mulai memikirkan sarana dan prasarana yang menunjang untuk pembelajaran secara daring,serta melatih para guru agar menguasai teknologi pendukung pembelajaran secara daring .Setelah menerapkan kebijakan ini , pemerintah seharusnya juga mendukung kelengkapan fasilitas agar masyarakat mampu mengikuti kebijakan yang telah diterapkan.

Sumber :
Buana, Dana Riksa, “Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa,” Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Yunus, N.R.; Rezki, Annissa. “Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19,” Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, Volume 7, No. 3 (2020).

Penulis : Aditya Fajar Perkasa
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Pendidikan Dokter
Universitas : Universitas Malikussaleh
Pembimbing : Subhani,S.Sos,.M.Si

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...