BNNK Aceh Tamiang tak Bisa Kerja Sendiri

Laporan | Syawaluddin

KUALASIMPANG (MA) – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) tidak bisa bekerja sendiri, untuk memberantas Penyebaran dan penyalahgunaan Narkoba di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.

Terutama itu, BNNK Aceh Tamiang dengan segala keterbatasan, sudah bekerja maksimal. “Jaringan penyebaran narkoba itu sistemik, susah dilacak dan berubah-ubah,” Begitu kata Kepala BNNK Kabupaten Aceh Tamiang, AKBP Trisna Sapari Yandi, kepada mediaaceh.co.id, Kamis, 26 November 2020 di Karang Baru.

Apalagi itu, tingkat pemakai sudah merambah kalangan remaja. Terutama diwilayah Kota Kualasimpang. Pun begitu, sulit mendeteksi peredarannya, sebab, transaksi dilakukan berpindah-pindah.

“BNNK sudah mendeteksi, kalau pemakai dikalangan remaja sudah pada tingkat yang signifikan, terutama dikalangan kota, sudah banyak laporan,” tegas Trisna.

Saat ini tidak hanya kalangan remaja, tetapi juga janda, mereka kecanduan lalu  tidak memiliki uang untuk membeli pada akhirnya mereka rela melakukan transaksi STP.

Upaya lain, BNNK menyediakan untuk merehabilitasi yang terkintaminasi narkoba, untuk jangka waktu 3 bulan gratis, seluruhnya, ditanggung oleh BNNK untuk 8 kali pertemuan.

BACA JUGA...  Tingkatkan Kapasitas Aparat Desa ( Tuha Peut ) Melalui Bimtek

Sampai diberi obat untuk tidak lagi menjadi ketergantungan pada narkoba. “Ini amanat Undang-Undang, harus kita jalani,” jelasnya.

Disamping itu, BNNK juga ada desa binaan pada program ‘Desa Bersinar’ terutama Datok Penghulu—Kepala Desa—dites urine terlebih dahulu untuk memastika para datok bersih dari narkoba.

“Hari ini sudah 1.125 datok dan perangkatnya sudah dites urine, di 10 kecamatan, hasilnya kita laporkan ke bupati, untuk upaya tindakan,” Katanya.

Selanjutnya Aparatur Sipil Negara (ASN) ada yang positif. Yang positif dilaporkan ke bupati, selajutnya dimintakan untuk direhabilitasi. Dari 318 ASN yang di tes urine, ada positif 20 orang yang positip.

Selain itu, ada juga kasus yang melibatkan anak sekolah dan upaya pencegahannya. “Untuk yang ini, kita kadang-kadang kesulitan, sebab dilakukan pada posisi yang beruba-ubah mereka bertindak sangat hati-hati sekali.

Apalagi itu, pelaku peredaran gelap narkoba, curiganya sangat tinggi. Tetang keterlibatan anak-anak, diatur secara khusus dalam undang-undang perlindungan anak. Kalau anak melanggar diatur dalam undang-undang nomor 35 tahun 2009 upaya tindakannya.

BACA JUGA...  437 Siswa Madrasah Bersaing di Ajang KSM Tingkat Kota Banda Aceh

“Contoh anak SMP, dia itu kecanduan lem tingkat akut, namun karena belum ada regulasi, kita hanya bisa melakukan rehabilitasi.  Begitupun kita sudah melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah, bersama dengan kepala sekolahnya untuk melakukan tindakkan,” tegas Krisna.

Cara lain, adalah melalui Yayasan Sekolah Inspirasi, dengan cara membuat film durasi pendek mengajak teman-temannya tidak terjebak dalam konten narkoba.

Mengajak anak-anak untuk cinta olahraga guna pencegahan narkoba. Melakukan diskresi, untuk memutuskan mata rantai Narkoba melalui berbagai event dan kompetisi olahraga.

Ada Dokter, Psikolog. Mereka selalu melakukan mensosialisasikan terhadap bahaya narkoba. Begitu juga, Pemkab mendukung upaya-upaya BNNK Aceh Tamiang melakukan berbagai upaya pencegahan.

Sementara Kepala Kesbanglinmaspol Aceh Tamiang, Rudianto mengatakan; upaya-upaya dilakukan BNNK dengan segala keterbatasan tidak pernah terhenti dalam pemberantasan narkoba.

Sebab targetnya adalah, remaja dan usia sekolah. Apalagi mereka sangat rentan terhadap pengaruh narkoba. Dan sangat mudah dipengaruhi.

BACA JUGA...  UMK tak Sebanding, Enam Ratus Kaum Buruh Acam Gelombang Demo

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tanpa dukungan masyarakat. Jadi pemberantasannya harus melibatkan berbagai elemen dan stakeholder.

Agar pemberantasan narkoba bisa ditekan sampai sekecil mungkin, namun itu semua harus melibatkan banyak elemen.

Kalau kita hanya berharap dari BNNK saja tidak cukup, apalagi anggaran pusat, itu tidak cukup, kecuali itu, harus didukung pembiayaan dari Pemkab.

“Tolong di bantu, lembaga yang melekat di Kesbanglinmaspol, salah satunya BNNK Aceh Tamiang,” Pungkas Rudianto. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...