Bertahan 1,3 Tahun, Umur Jembatan di Kaloy Roboh

Lukman menambahkan beberapa waktu lalu, anaknya ada memposting kondisi jembatan yang ambruk ke grup Berita Aceh Tamiang (BAT). Dan setelah postingan itu beredar di BAT, sejumlah perangkat mendatangi anaknya untuk menghapus postingan tersebut.

Laporan | Syawaluddin

KUALASIMPANG (MA) – Hanya 1,3 tahun baru dibangun, jembatan utama yang menghubungkan antar desa antar kecamatan di Dusun Tanjung Mulia, Kampung Kaloy kecamatan Tamiang Hulu, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Roboh diterjang banjir akibat hujan berkepanjangan dimedio Nopember – Desember 2020 lalu diwilayah pegunungan. Pembangunannya menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2019.

Warga Kampung Kaloy, Lukman Hakim, yang rumahnya persis di depan jembatan kepada mediaaceh.co.id, Rabu, 17 Februari 2021 mengatakan, ambruknya jembatan ini terjadi ketika kawasan yang berada di tepi Sungai Tamiang itu dilanda banjir pada Oktober 2020 lalu.

BACA JUGA...  Satgas Covid-19 Sebut Pentingnya Komunikasi Terstruktur Dalam Program Vaksinasi

“Kejadiannya malam, sekitar bulan Oktober 2020. Waktu itu air sungai sedang tinggi,” kata Lukman Hakim yang didampinggi anak dan istrinya.

Dia menjelaskan, ambruknya jembatan itu diawali beberapa kali suara derit besi. Tak lama kemudian, warga dikejutkan dengan suara gemuruh yang cukup keras. “Suaranya kuat, untung ketika itu tidak ada orang sedang jalan di atas jembatan,” ujar Lukman Hakim.

Lukman dan warga lainnya tak menyangka jembatan yang menjadi akses vital itu ambruk dengan kerusakan yang sangat parah. Sebab jembatan itu baru selesai dikerjakan tahun 2019. “Pas setahun, kami ingat diselesaikan malam takbiran 2019, dan ambruknya tak lama setelah lebaran 2020,” sambungnya.

Warga berharap, perangkat pemerintah kampung dan pemkab Aceh Tamiang melalui dinas terkait bertindak cepat melakukan penanganan, mengingat jembatan itu menjadi satu-satunya akses hilir mudik penduduk.

BACA JUGA...  Tak Ingin Aceh Seperti Papua, Puluhan Mahasiswa Demo KPK

Namun melihat kerusakan yang begitu parah, warga menyarankan, agar pemerintah sebaiknya membangun jembatan baru di lokasi yang sama.
“Pondasinya pun terangkat, jadi mana bisa diperbaiki. Satu-satunya cara harus buat jembatan baru,” ungkap dia.

Dia menyebutkan, selama ini perangkat kampung dan kecamatan sudah beberapa kali datang meninjau lokasi. “Kalau yang datang meninjau banyak, tapi belum ada perubahan, tetap tidak diperbaiki,” ujarnya.

Lukman menambahkan beberapa waktu lalu, anaknya ada memposting kondisi jembatan yang ambruk ke grup Berita Aceh Tamiang (BAT). Dan setelah postingan itu beredar di BAT, sejumlah perangkat mendatangi anaknya untuk menghapus postingan tersebut.

“Setelah postingan tentang jembatan ambruk beredar di BAT, sejumlah perangkat mendatangi anaknya agar postingan tersebut. Karena takut, akhirnya postingan tersebut dihapus oleh anaknya,” kata Lukman.

BACA JUGA...  Dinsos Fasilitasi Pemulangan Dua Jenazah Warga Aceh Yang Meninggal di Jakarta

Sementara itu, Camat Kecamatan Tamiang Hulu, Muhammad Nur yang dikonfirmasi Kabar Tamiang via seluler, Kamis, 18 Februari 2021 mengatakan jembatan yang ambruk di kampung Kaloy itu dibangun dari Alokasi Dana Desa (ADD).

“Jembatan tersebut dibangun dari ADD tahun 2019,” ujar Muhammad Nur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Malu Achh..  silakan izin yang punya webs...