Aceh Besar |AP – Sebanyak 80 orang mahasiswa FKIP Unsyiah yang sejak 60 hari melakukan Program Pengalaman Lapangan dan Kuliah Kerja Nyata (PPL-KKN )Teritegrasi di empat kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar (Kuta Cot Glie, Seulimuem, Jantho, dan Indrapuri) mengakhiri pengabdiaan mereka, Jumat (17/3/2017).
Menandai berakhirnya pelaksanaan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut dilakukan pelepasan di Kantor Camat Kuta Cot Glie. Turut hadir Wabup Aceh Besar Dr H Syamsulrizal MKes, civitas akademika FKIP Unsyiah, jajaran dosen, dan tokoh-tokoh masyarakat. Selama mengabdi di Aceh Besar, para mahasiswa juga melakukan praktek profesi lapangan di 8 sekolah dalam wilayah tersebut.
Wabup Aceh Besar menyatakan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengapresiasi setinggi-tingginya kepada civitas akademika FKIP Unsyiah, dosen, para camat yang telah memonitor dan membantu tugas-tugas yang dilaksanakan oleh peserta PPL KKN ini sehingga kegiatan ini telah terlaksana sebagaimana harapan kita bersama dan kami juga mengapresiasi kepada mahasiswa peserta PPL KKN Unsyiah yang telah mengabdi, bahu membahu bersama dalam kegiatan PPL KKN Terintegrasi FKIP Unsyiah di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Aceh Besar.
“Pelaksanaan Kegiatan ini telah berlangsung mulai tanggal 16 Januari 2017 hingga 16 Maret 2017 yang berlokasi di kecamatan Kota Jantho, Indrapuri, Seulimum, dan Kuta Cot Glie serta di delapan sekolah dalam Kabupaten Aceh Besar dengan jumlah peserta 80 mahasiswa/mahasiswi sesuai data yang kami terima pada tanggal 11 Januari 2017,” jelasnya.
Dia menyatakan, kegiatan PPL KKN ini merupakan salah satu kegiatan untuk merekatkan diri antara mahasiswa dengan masyarakat, sebagai bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan konteks Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini juga merupakan suatu tugas pengabdian yang dibebankan kepada saudara sebagai perwujudan nyata, keterikatan emosional antara dunia kampus dengan masyarakat serta dapat memberikan banyak manfaat dibidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Menurut Wabup Aceh Besar, kegiatan ini bukan hanya semata-mata untuk menyelesaikan kewajiban tuntutan kurikulum, yang dibebankan oleh universitas kepada mahasiswa sebelum menyelesaikan studi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melakukan proses transfer pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh semasa mengikuti perkuliahan pada universitas sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Pemkab Aceh Besar, tambah Wabup, mengharapkan kegiatan serupa tetap berlanjut kedepannya dan harapan kepada mahasiswa, peserta PPL-KKN FKIP Unsyiah khususnya agar terus dapat berbagi pengetahuan dan mengayomi masyarakat demi kemajuan daerah yang kita cintai ini. Semoga pengalaman ini dapat menjadi pelajaran berharga dan berkesan bagi kita semua.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar berharap kepada para Mahasiswa PPL-KKN agar menjaga nama baik almamater Universitas Syiah Kuala, Begitu juga dengan masyarakat setempat jalinlah komunikasi dan silaturrahmi yang baik,” katanya.
Pihak FKIP Unsyiah yang diwakili Dr Wildan MPd mengatakan, program itu merupakan salah satu upaya mempercepat proses studi para mahasiswa dan langsung mengaplikasikan ilmu selama di perguruan tinggi kepada masyarakat dan melakukan praktik mengajar di beberapa sekolah yang telah ditetapkan. “Kami sangat berterima kasih atas kerjasama dengan Pemkab dan seluruh masyarakat Aceh Besar, sehingga program ini sukses dan mahasiswa dapat langsung menerapkan dua program sekaligus, yakni mengabdi di masyarakat dan melakukan praktik mengajar di sekolah,” katanya.[DW]